Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, disebut juga dengan masjid kuin merupakan bangunan yang bersejarah di daerah Kalimantan Selatan. Selain itu juga termasuk masjid tertua di Indonesia karena dibangun di masa pemerintahan Raja Banjar bernama Sultan Suriansyah.
Profil Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
Nama Masjid | Masjid Sultan Suriansyah |
Alamat | Jl. Kuin Utara, Kuin Utara, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70127 |
Tahun Dibangun | 1526-1550 Masehi |
Luas Tanah | – m2 |
Luas Bangunan | 589 m2 |
Daya Tampung Jamaah | – Jamaah |
Lokasi | Kalimantan Selatan, Indonesia |
Buka | 24 Jam |
Sejarah Masjid Sultan Suriansyah
Dipandang sebagai simbol kemunculan pergerakan Islam, masjid ini dibangun pada tahun 1526 Masehi. Pembangunan masjid dilakukan setelah keberhasilan Pangeran Samudera dalam merebut kekuasaan dari Pangeran Tumenggung yang menguasai Kerajaan Negara Daha saat itu.
Saat itu Pangeran Samudera sudah memeluk Islam, dan upayanya dibantu Kesultanan Demak ketika melawan Pangeran Tumenggung. Setelah perang tersebut, beliau mengubah nama dari Negara Daha menjadi kerajaan bercorak Islam, bernama Kesultanan Banjar.
Di abad 16 tersebutlah Banjar mengalami proses Islamisasi. Selain itu, bantuan Kesultanan Demak turut memberikan pengaruh terhadap desain arsitektur ketika membangun Sultan Suriansyah. Terlihat dari bukti pendukung yakni:
- Arsitektur bernuansa Jawa, terlihat di atap yang berbentuk tumpeng berundak ala Jawa dan bukan kubah seperti di Arab.
- Terdapat makam dari Chatib Dajan pada kompleks makam, sekitar 500 meter dari bangunan masjid. Menggambarkan kedekatan Sultan Suriansyah dengan banyak pemuka Islam di saat itu sehingga makamnya berdekatan.
Interior dan Arsitektur
Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin dikenal akan arsitektur yang khas dan menarik. Begitu juga dengan interior yang menakjubkan dan dibangun dengan teliti. Bangunan memiliki luas 30 x 25 meter, panjangnya 15,5 meter, lebarnya 15,70 meter dengan tinggi 10 meter. Berikut detailnya:
Daftar Isi