Acara peresmian sebuah masjid yang baru selesai dibangun merupakan jenis acara yang mudah ditemui terutama dalam masyarakat Indonesia. Ditambah lagi, masjid merupakan tempat ibadah yang bisa dikatakan berjumlah paling banyak menyusul Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia. Walaupun begitu, masih ada yang bingung tentang susunan acara peresmian masjid yang tepat.
Pada umumnya, susunan acara peresmian masjid tertentu memiliki banyak persamaan dengan susunan acara peresmian tempat-tempat lainnya. Hanya saja, terdapat beberapa bagian tambahan yang khas dan memang dikhususkan untuk acara-acara dalam agama Islam. Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai susunan acara yang dimaksud secara lengkap, maka silakan simak uraian berikut ini:
1. Pembukaan
Sama seperti sebagian besar acara-acara peresmian lainnya, susunan acara peresmian masjid juga diawali dengan bagian pembukaan. Selain itu, seperti pada umumnya, bagian pembukaan akan dilakukan secara singkat dan langsung oleh master of ceremony (MC) yang bertugas. Susunan acara ini juga biasanya dilakukan dengan mengucapkan satu kalimat basmalah secara lengkap bersama-sama.
2. Pembacaan Ayat Al-Qur’an
Setelah dibuka dengan bacaan basmalah yang dipimpin oleh MC, acara dapat dilanjutkan dengan bagian pembacaan ayat-ayat tertentu dari Al-Qur’an. Susunan acara yang kedua untuk peresmian masjid ini dilakukan oleh seseorang yang sebelumnya sudah dipilih secara khusus. Pembaca ayat Al-Qur’an yang dipilih tersebut biasanya merupakan seseorang yang memiliki suara yang merdu.
Selain itu, ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca dalam suatu acara peresmian masjid bukan merupakan ayat-ayat yang dipilih secara sembarangan. Panitia biasanya akan melakukan diskusi dengan pembaca yang dipilih terlebih dahulu untuk menentukan ayat-ayat Al-Qur’an yang akan dibaca. Umumnya, ayat-ayat Al-Qur’an yang dipilih memiliki kesesuaian arti dan makna dengan tujuan pembangunan masjid.
3. Sambutan
Susunan acara selanjutnya untuk peresmian masjid yang sama dengan acara-acara Peresmian lainnya adalah bagian yang dinamakan dengan sambutan. Menyesuaikan dengan pihak-pihak yang terlibat secara aktif dengan proses pembangunan masjid, sambutan bisa disampaikan oleh lebih dari satu orang.
Beberapa orang yang menyampaikan sambutan di antaranya adalah ketua panitia dan kepala desa. Saat memasuki sambutan, seharusnya panitia harus menyesuaikan dan menetapkan waktu maksimal. Apalagi jika acara dilaksanakan siang hari, usahakan tidak berbenturan dengan jam waktu sholat.
4. Acara Inti
Bagian ini dapat dikatakan sebagai puncak dari keseluruhan acara peresmian dan dapat dilakukan melalui cara-cara yang beragam. Ada yang dilakukan melalui penandatanganan surat dan ada pula yang melalui pemotongan tumpeng. Acara inti merupakan bagian ketika masjid yang baru dibangun akan dinyatakan secara resmi dibuka dan dapat digunakan sebagai tempat ibadah.
Proses penandatanganan surat peresmian ataupun proses pemotongan tumpeng dalam acara inti juga tidak dilakukan oleh pihak yang sembarangan. Pada umumnya, hanya pihak-pihak yang penting atau yang berjasa dalam pembangunan masjid yang diberi amanah untuk melakukan acara inti.
5. Ceramah
Jika pembukaan dan sambutan memiliki persamaan dengan acara peresmian lainnya, maka ceramah merupakan bagian yang khas dari acara peresmian masjid. Susunan acara kelima ini juga sering disebut dengan istilah siraman qalbu atau mauidho khasanah. Pada bagian ini, masyarakat akan mendengarkan perkataan sekaligus nasihat dari kyai atau ustadz tertentu yang dipilih.
Baca juga: fungsi panitia pembangunan masjid
6. Penutup
Terakhir, seperti kata pepatah, jika ada pembukaan, maka akan ada penutup. Bagian penutup dalam acara peresmian masjid juga biasanya dilakukan bersama dengan membaca hamdalah secara lengkap dan dipimpin oleh MC. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, penutup juga diawali dengan bacaan doa yang dipimpin oleh seseorang yang diberi kepercayaan sejak awal.
Keenam susunan acara peresmian masjid yang diuraikan di atas hanya merupakan salah satu contoh yang digunakan pada umumnya oleh para panitia. Mulai dari pembukaan hingga penutup, setiap bagian harus dipersiapkan dengan matang demi kelancaran acara peresmian masjid. Selain itu, pembaca Al-Qur’an, pemberi ceramah, dan pemimpin doa harus dikoordinasikan sejak awal.
Daftar Isi