Hiasan Yang Terdapat Pada Atap Masjid Atau Surau Disebut Tiang Alif

Hiasan Yang Terdapat Pada Atap Masjid Atau Surau Disebut

Masjid atau surau adalah bukti  peninggalan kerajaan-kerajaan Islam pada zaman dahulu. Kebudayaan-kebudayaan yang ada mempengaruhi bentuk, hiasan dan bangunan dari masjid atau surau. Dapat dibuktikan dengan hiasan yang terdapat pada atap masjid atau surau disebut tiang alif. Dulu, atap masjid berbentuk segitiga yang bertumpang tindih tingkat ganjil.

Semakin ke atas maka bentuk atapnya semakin kecil namun sekarang kebanyakan sudah berganti dengan kubah masjid. Menggunakan kubah atau atap menjulang tinggi berbentuk segitiga tetap menggunakan hiasan tiang Alif di atasnya. Kubah atau atap masjid tidak akan lengkap tanpa tiang Alif karena syarat akan maknanya.  Terdapat pula mustaka kubah juga yang digunakan sebagai ornamen tambahan.

hiasan yang terdapat pada atap masjid atau surau disebut 2

Tiang Alif Hiasan Wajib Masjid Atau Surau

Tiang Alif adalah hiasan, terpasang di atap masjid atau surau yang berbentuk tombak berornamen bola atau kubus. Pemasangan tiang Alif tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, misalnya di maluku yang memasang tiang Alif harus keturunan para leluhur yang pernah menyebarkan Islam di Maluku. Desa Gila mengkhususkan tiang Alif terbuat dari pohon mintangor. Dari pemilihan pohon sampai pemasangan tiang Alif sudah melalui adat istiadat.

Peletakan hiasan yang terdapat pada atap masjid atau surau disebut tiang alif, diiringi kumandang suara adzan. Sesekali dibacakan tembang yang merupakan pujian kepada Allah SWT. Rangkaian adat tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mengagungkan  atau menjunjung tinggi Allah SWT. Tentunya setiap acara, adat terdapat filosofinya masing-masing.

Acara pemasangan tiang Alif selain mengingatkan kepada Allah SWT, menjadi sarana silaturahmi antar masyarakat. Ibu-ibu akan memasak makanan untuk acara adat istiadat ini sedangkan laki-laki atau bapak-bapak yang bertugas menjalankan acaranya. Sekarang tiang Alif dibuat dari  stainless steel karena kebanyakan pohon yang dianggap kuat untuk membuat tiang Alif sudah tidak bisa ditemukan.

hiasan yang terdapat pada atap masjid atau surau disebut 2

Filosofi Tiang Alif Di Masjid Atau Surau

Lambang ketahuidtan dapat dilihat pada hiasan yang terdapat pada atap masjid atau surau disebut tiang alif. Mengandung arti jika ketuhanan yang tunggal atau satu, menjadi pembeda dengan agama lainnya.

Melambangkan muslim sudah mampu melewati tahap dan melaksanakan syariat, tarekat, hakikat dan makrifat menuju ketuhanan yang tauhid. Di Desa Rohomoni, Pelauw, Kabauw, Pulau Haruku simbol alif melambangkan laki-laki yang menjadi pelindung umat.

Baca juga: jam digital masjid

Sekilas Sejarah Tiang Alif

Peradaban Islam di Maluku berasal dari timur tengah. Masuk ke Indonesia, peradaban Islam bercampur dengan kebudayaan lokal lalu menjadi peradaban Islam di Maluku. Warisan kebudayaan ini dapat dilihat pada masjid-masjid yang sudah berdiri dan menara kubah. Menara kubah di Maluku disebut tiang Alif yaitu tiang yang kokoh berdiri di puncak.

Sejarah tiang alif atau menara kubah sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Portugis, di Maluku disebut tiang alif dan di Ternate disebut memolo. Alif merupakan huruf yang pertama kali dibaca dalam bahasa arab. Ayat pertama yang turun ‘Iqra diawali dengan huruf Alif.  Tegaknya tiang alif menandakan bahwa keseharian beribadah masyarakat di masjid atau surau normal kembali.

Supaya berdirinya masjid tidak serta merta menjadi sia-sia karena penurunan keimanan.  Sebagai pengguna masjid atau surau tidak ada salahnya mengenal bagaimana asal usul rancangan bangunan masjid. Terutama tiang alif yang menjadi bagian dari kebudayaan peradaban Islam sejak zaman dahulu. Mari lestarikan dan rawat masjid agar berfungsi sebagai layaknya.

Begitulah penjelasan mengenai hiasan yang terdapat pada atap masjid atau surau disebut tiang alif.  Kini masjid tidak hanya berfungsi untuk tempat ibadah. Berfungsi pula untuk menyesuaikan persoalan umat. Berdirinya masjid harus diseimbangkan dengan peningkatan pemahaman dan keilmuan tentang agama.

Daftar Isi

error: Content is protected !!