Menara masjid yang disebut minaret merupakan menara yang biasanya ditemukan di suatu sudut masjid. Arsitektur tersebut membantu menara masjid berfungsi sebagai tempat muadzin menyuarakan azan. Menara ini berupa bangunan tinggi yang memiliki kerucut atau kubah berbentuk seperti bawang. Adapun bangunannya lebih tinggi daripada sekelilingnya.
Bangunan umum menara masjid meliputi lantai dasar, batang, serta kepala. Penampilannya beragam sesuai daerah serta waktu dibangunnya. Menara menjadi titik fokus visual serta merupakan suatu ciri khas yang ada pada masjid. Meski secara umum menara masjid berfungsi untuk tempat muadzin menyuarakan azan, namun terdapat fungsi lainnya, antara lain:
1. Sebagai Tempat Menyuarakan Azan
Hal utama yang perlu diketahui bahwa menara masjid berfungsi sebagai tempat muazin untuk menyuarakan azan. Pada zaman Rasulullah, menara pada masjid sebenarnya belum tersedia. Namun muazin pertama, Bilal bin Rabah, pernah naik ke atap sebuah rumah demi menyuarakan azan.
Riwayat yang lainnya juga menceritakan Bilal naik ke atas dinding masjid demi menyuarakan azan. Berdasarkan riwayat-riwayat itu, atap rumah dan dinding masjid merupakan model awal dari menara masjid atau minaret yang lebih tinggi.
Demi mendukung fungsinya ini, minaret dapat diberi jam masjid digital beserta jadwal sholat otomatis. Hal tersebut akan sangat menguntungkan, karena jam tersebut dapat menampilkan jadwal sholat lima waktu. Sehingga azan bisa lebih tepat waktu.
2. Berfungsi sebagai Penggambaran Sejarah
Daftar Isi