Bangunan sebuah masjid tidak lepas dari unsur bersejarah dan hal-hal yang melatar-belakangi pendirian rumah ibadah umat Islam tersebut. Mulai dari arsitektur bernuansa Timur Tengah serta keistimewaannya lainnya. Hal ini serupa dengan sejarah masjid kubah emas Dian Al Mahri di Depok.
Bagaimana Sejarah Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri di Depok?
Sejak dibangun tahun 2001 asal muasal berdirinya bangunan ibadah megah di Asia Tenggara tersebut tidak lepas dari peran seorang pendirinya. Seorang wanita dikenal dengan nama Dian Djuriah Rais binti Muhammad Rais atau masyarkat mengetahuinya sebagai Dian Al Mahri wafat pada 29 Maret 2019.
Almarhumah tidak lain adalah pemilik sekaligus wanita yang berjasa dengan berdirinya masjid Kubah Emas. Tahun 1996, Dian Al Mahri bersama suami tercinta membeli tanah di sekitar Kecamatan Limo, tepatnya di Depok, Jawa Barat. Lahan ini nantinya menjadi cikal bakal berdirinya Masjid Berkubah Emas.
Latar belakang Dian sebagai pengusaha kaya dari Banten dengan memiliki sektor bisnis pada tambang minyak bumi di Bandar Sri Begawan. Membangun masjid megah tersebut butuh sekitar 5 tahun dimulai sejak tahun 2001 hingga 31 Desember 2006 bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha 1427 Hijriyah
Awal Mula Penggunaan Masjid
Masjid Kubah Emas yang sudah diresmikan tersebut pertama kali digunakan untuk ibadah sholat Ied. Kontan saja banyak jamaah berbondong-bondong datang menghadiri dan melaksanakannya secara berjamaah. Bangunan tempat ibadah tersebut berdiri pada lahan seluas 8.000 meter persegi.
Namun jika dihitung total luas areanya mencapai 50 Ha. Bangunan tempat ibadah tersebut dapat menampung kapasitas hingga 20.000 jamaah. Sedangkan untuk halamannya dapat dipenuhi hingga 8.000 pengunjung dikarenakan memiliki panjang 45 meter dan lebar 57 meter.
Setelah digunakan untuk menampung jamaah sholat Ied, fungsionalitas masjid kubah emas Dian Al Mahri terus berkembang hingga digunakan untuk menunaikan shalat fardhu tentunya menyesuaikan jam waktu sholat. Hingga saat ini tempat ibadah umat Islam tersebut masih aktif digunakan.
Material Bangunan Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri
Meskipun masjid ini pada dasarnya bernama Masjid Dian Al-Mahri namun masyarakat lebih familiar dengan sebutan masjid kubah emas. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab materialnya menggunakan bahan emas untuk keseluruhan lima kubah tersebut. Terlihat berkilau apabila diamati dari jauh.
Pada proses mendirikan bangunannya, material pemasangan berbahan emas tersebut menerapkan tiga teknik. Serbuk emas diaplikasikan pada bagian pilar atau mahkota masjid. Lalu penyepuhan emas diterapkan pada pagar, ornamen kaligrafi, tangga, hiasan dekoratif di atas mimbar dan lampu gantung.
Pemasangan juga meliputi bagian kubah utama dan menara dengan mozaik emas padat. Masing-masing kubah masjid ketebalan bahan emasnya berkisar 2 sampai 3 milimeter. Tidak berhenti sampai di situ, pelapis emasnya menggunakan bahan crystal rista.
Bangunan Masjid Termegah di Asia Tenggara
Tidak dipungkiri bahwa masjid kubah emas Dian Al Mahri merupakan yang termegah untuk tingkat Asia Tenggara. Hal ini didukung dengan 5 kubah utama berlapis emas lapisan mozaik kristal hampir serupa dengan kubah masjid khas Persia atau masjid Taj Mahal di India.
Pada bagian mimbar mihrab terdapat hiasan relief yang dibentuk dengan emas delapan belas karat. Ornamen kaligrafi pada langit-langit menambah indahnya desain interior masjid. Lampu penerang yang terletak di langit bangunan utama terbuat dari kuningan dilapisi emas seberat 2.7 ton.
Tidak hanya itu, arsitektur ahli dari Italia turut didatangkan untuk mengerjakan konstruksi bagian tengah masjid tersebut. Mahkota pilar masjid berjumlah hingga 168 buah turut disertai lapisan prada. Bila jam sholat tiba, para jamaah nantinya akan berkumpul di dalam masjid termegah se-Asia Tenggara ini.
Makna Konstruksi Bangunan Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri
Enam menara di luar bangunan masjid melambangkan rukun iman. Konstruksinya diselubungi dengan dekorasi melingkar melalui bahan batu granit asal Italia. Pada bagian puncak masing-masing menara masjid berlapis emas mozaik padat 24 karat.
Bila waktu adzan dan iqomah memanggil, melalui menara-menara tersebut akan terdengar suara panggilan sholat. Sehingga bagi jamaah yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi masjid dapat mendengar jelas suara dari enam penjuru tersebut.
Lima kubah masjid sebagai simbol dari rukun Islam. Sebagian bahan bangunannya didatangkan dari Turki dan Italia. Dalam proses pembangunan kubah ini pula ahli bangunan dari Italia turut dilibatkan sebagaimana Dian Al Mahri mempercayakan pengerjaannya hingga selesai.
Kedermawanan Sosok Dian Al Mahri
Sejarah masjid kubah emas Dian Al Mahri Depok tidak lepas dari peran pemiliknya sebagai sosok yang dermawan. Dapat dikatakan balasan rezeki melimpah dari orang yang rajin bersedekah tersebut memang tidak ada habisnya. Bahkan warga sekitar masih ingat akan kebaikan almarhumah.
Perbaikan jalan raya meruyung tidak lepas dari pendanaan sosok Dian Al-Mahri karena jalur itu sering dilalui kendaraan besar seperti bus dan truk. Maka dilakukan pengecoran badan jalan yang rusak agar lebih baik lagi kondisinya. Kedermawanan almahumah dulunya juga terlihat saat menyantuni anak yatim.
Dian Al Mahri sampai mengundang 50 anak yatim masing-masing diberi bantuan olehnya. Pengajian rutin yang diadakan juga diikuti olehnya namun ketika memiliki kelebihan rezeki, sosok Dian tidak kikir untuk membagi-bagikannya pada jamaah. Bahkan ada pula warga yang dibiayai haji atau umroh.
Lihat juga: masjid Al-Akbar Surabaya
Fungsi dari Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri
Sifat dermawan dari sosok Dian Al Mahri memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Sama bermanfaatnya dengan masjid kubah emas miliknya yang kini digunakan untuk sholat ketika jam masjid memasuki waktu pelaksanaan ibadah fardhu. Berikut ulasannya:
- Sebagai Tempat Wisata Religi
Masjid kubah emas Dian Al Mahri mungkin ukurannya tidak menyerupai masjid terbesar di dunia atau Masjidil Haram yang dapat menampung jutaan umat Islam seluruh dunia. Namun fungsinya sebagai wisata religi tidak dapat dipungkiri karena hampir selalu dikunjungi 50.000 orang setiap pekan.
Pengunjung biasanya berasal dari pendatang dalam negeri maupun luar negeri. Tujuannya bervariasi bisa untuk mengabadikan momen langka tersebut. Tidak sedikit pula wisatawan menyempatkan diri untuk ikut melaksanakan sholat menyesuaikan waktunya.
- Tempat untuk Beribadah
Pada umumnya masjid sudah tidak diragukan lagi menjadi tempat ibadah umat Islam. Fungsi ini tentu melekat kuat sebagai tujuan berdirinya masjid kubah emas Dian Al Mahri. Sampai saat ini tidak hanya terbatas sholat fardhu tetapi juga ibadah lain baik hukumnya sunnah, fardu kifayah dan sebagainya.
Masjid ini juga dijadikan tempat pengajian, mengisi acara-acara keagamaan, kuliah subuh dan tempat bagi jamaah untuk ber’itikaf. Suasana megah dan indah di dalamnya, membuat jamaah merasa nyaman dan terlindungi ketika menunaikan ibadah di dalamnya.
Demikianlah pembahasan terkait sejarah masjid kubah emas Dian Al Mahri Depok sebagai tempat ibadah umat muslim yang masuk dalam salah satu masjid terbesar di Indonesia dan termegah se-Asia Tenggara dengan arsitektur berlapis emas. Hal ini juga dipengaruhi sosok pendiri yang rajin bersedekah sehingga balasan rezekinya juga melimpah.
Daftar Isi