Universitas Islam Indonesia memiliki sebuah masjid yang menjadi ikon bernama Masjid Ulil Albab. Masjid ini menjadi kebanggaan para civitas akademika UII dan sangat populer karena kemegahannya. Setelah mengalami beberapa kali renovasi, kini masjid tersebut semakin memesona.
Masjid ini tak hanya populer di kalangan civitas akademika UII namun juga masyarakat di sekitarnya. Bangunannya yang megah membuat banyak orang tergerak untuk berkunjung, apalagi masjid ini memang dibuka untuk masyarakat umum.
Profil Masjid Ulil Albab UII
| Nama Masjid | Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia |
| Alamat | Jl. Kaliurang No.Km. 14, 4, Lodadi, Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582 |
| Tahun Berdiri | Diresmikan 17 Agustus 2001 |
| Lokasi | Kabupaten Sleman, Yogyakarta |
| Jam Buka | 03.30–22.00 |
Sejarah Masjid Ulil Albab
Masjid ini diresmikan untuk publik pada tanggal 17 Agustus 2001, tepat saat HUT Republik Indonesia. Lokasinya ada di dalam kampus UII di Jl. Kaliurang Km. 14,4, Sleman, Yogyakarta.
Begitu masuk ke lingkungan kampus terpadu UII, bangunan masjid ini langsung terlihat. Gaya arsitekturnya begitu megah dan dilengkapi dengan kubah besar berwarna kuning keemasan yang langsung memikat mata dari kejauhan.
Kemegahan kubah besar berwarna kuning ini membuat warga sekitar banyak yang menjulukinya sebagai Masjid Kubah Kuning. Jika dilihat sekilas bentuk masjid ini tampaknya terinspirasi dari bangunan Colosseum di Roma.
Tujuan awal pembangunan masjid adalah untuk menyediakan pusat kajian belajar agama bagi civitas akademika UII. Sampai sekarang, masjid ini kemudian dikenal sebagai sebuah simbol atau ikon kebanggaan dari semua civitas akademika UII serta masyarakat di sekitarnya.
Detail Bangunan Masjid
Bangunan masjid kampus UII tersebut terdiri dari 3 lantai. Untuk lantai pertama digunakan sebagai auditorium yang bernama Auditorium Kahar Mudzakir dan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan wisuda.
Kemudian lantai kedua merupakan area salat yang cukup luas dan sangat bersih. Lalu di lantai ketiga ada area perkantoran yang digunakan oleh para civitas akademika UII.
Masjid Ulil Albab UII ini memiliki bentuk simetris jika dilihat dari bagian depan. Kemudian di bagian belakangnya memiliki bentuk melengkung yang mengingatkan pada bentuk bangunan Colosseum seperti yang sudah disebutkan tadi.
Masjid ini memiliki fasilitas lengkap, salah satunya ada eskalator yang akan mempermudah akses civitas akademika maupun masyarakat yang akan beribadah di sana. Bagian dalam masjid juga sudah dilengkapi dengan AC sehingga terasa sangat nyaman.
Peran Masjid Ulil Albab
Bukan hanya sekedar tempat ibadah, masjid ini memiliki beragam fungsi yang bermanfaat. Selain digunakan untuk kegiatan civitas akademika UII, masjid ini juga dimanfaatkan langsung oleh masyarakat di sekitarnya.
Pendirian masjid ini juga bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa berakhlakul karimah dan bermoral tinggi. Selain itu masjid ini juga menjadi fasilitas yang membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan akademis bernafaskan Islam.
Masjid ini memiliki visi terwujudnya masjid sebagai sebuah pusat kegiatan ibadah, dakwah, juga pembinaan umat. Demi mewujudkan misi tersebut maka dibentuklah susunan pengurus atau takmir yang akan mengelola kegiatan masjid.
LIHAT JUGA: Kemegahan Masjid Agung Karanganyar
Semua pengurus yang terlibat merupakan bagian dari civitas akademika UII. Mulai dari penanggung jawab dan koordinator untuk setiap divisi. Dosen, alumni, dan mahasiswa, semuanya bersatu untuk menjalankan peran masjid kampus UII tersebut.
Sampai sekarang masjid ini masih memiliki pesona kuat di kalangan civitas akademika UII dan masyarakat sekitar. Fasilitasnya pun lengkap, termasuk jam masjid digital yang membantu para jamaah untuk mengetahui waktu shalat secara mudah dan akurat.
Masjid Ulil Albab ini menjadi ikon yang akan selalu melekat dengan Universitas Islam Indonesia. Sampai detik ini masjid tersebut selalu menjadi kebanggaan berkat kemegahan dan jasa yang diberikan baik kepada civitas akademika maupun masyarakat yang memanfaatkannya
Daftar Isi