Masjid Cheng Ho Surabaya – Indonesia adalah negara yang memiliki ragam bangunan unik dan bersejarah, yaitu kelenteng. Hal itu membuktikan bahwa budaya Tiongkok sudah ada sejak zaman dahulu di Indonesia. Dalam kepercayaan Tionghoa kelenteng merupakan tempat ibadah, tetapi din Surabaya terdapat sebuah masjid yang memiliki keunikan bentuk bangunannya yakni seperti kelenteng.
Masjid yang berlokasi di Jln. Gading, ketabang, gendeng, Surabaya adalah Masjid Cheng Ho yakni masjid yang bernuansa Muslim Tionghoa. Masjid ini dibangun sebagai bentuk sebuah penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, yaitu seorang Laksamana China yang saat itu menyebarkan Agama Islam melalui jalur perdagangan.
Rangkuman Fakta Menarik Masjid Cheng Ho Surabaya :
Asal Mula Nama CHENG HO
Masjid Cheng Ho Surabaya, masjid yang menggunakan nama muslim Tionghoa ini dan sebagai symbol perdamaian umat Beragama merupakan masjid pertama yang ada di Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber masjid ini merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada seorang muslim yaitu seorang Laksamana Tionghoa yang sudah berlayar ke berbagai negara untuk menyebarkan agama pilihannya yaitu islam.
Seorang muslim yang memiliki badan yang tinggi ini pernah berlayar ke berbagai negara yaitu dari china hingga ke pantai afrika. Ketika itu kedatangan Cheng Ho disambut dengan baik karena beliau menghormati wilayah yang disinggahinya.
Tidak hanya berlayar beliau mempunyai sebuah misi yaitu melalui jalur pedagangan, seperti menjalin silahturohmi dan menyebarkan ajaran agama islam.
Maka dari itu asal mula nya didirikan sebuah masjid yang ada di Surabaya ini adalah sebuah bentuk penghormatan dari misi baik yang dibawa oleh Laksamana Cheng Ho ini.
Sejarah Singkat Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho Surabaya dibangun sama seperti Klenteng yaitu sebagai wujud penghomatan seorang muslim yaitu Laksamana Cheng Ho. Sehingga masjid ini merupakan sebuah catatan dan fakta perjalanan sejarah Laksamana Cheng Ho yang terkenal terpuji dan terkanal sebagai Bahariwan Mualim.
Masjid Cheng Ho ini dibangun oleh Tokoh Masyarakat Tionghoa di Surabaya, para pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesai ( PITI ) dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Jawa Timur.
Lihat juga: Masjid Namira Lamongan
Arsitek Masjid Cheng Ho
Ir. Abdul Aziz dari Bojonegoro merupakan Arsitektur dari Masjid Cheng Ho ini. Ir. Abdul Aziz memberikan sebuah perpaduan antara masjid Niu Jie yang ada di Beijing dan masjid itu sendiri.
Sehingga tampilan pintu utama masjid bertemakan seperti Timur Tengah dan tembok bertema Jawa.
Dibagian langit – langit masjid dihiasi dengan aksara china, dan berbagai ornament dari seni kaligrafi yang akan menyambut kamu saat berkunjung ke masjid ini.
Tidak hanya itu kamu Ketika kamu melihat berbagai sudut yang ada di masjid ini maka disetiap sudut memiliki sebuah makna tersendiri seperti atap masjid yang berbentuk persegi delapan sehingga mirip dangan sarang laba – laba.
Atap yang berbentuk persegi delapan ini dipercaya sebagai angka yang memiliki keberuntungan karena tidak ada sudut yang mati. Dan sedangkan sarang laba – laba yaitu hewan yang telah menyelamatkan Nabi Muhammad SAW dari kejaran kaum Quraish.
Lihat juga: masjid di tengah hutan yang megah
Relief sang Laksamana berada di sudut dinding utara masjid dengan bentuk miniature kapalnya yang mempunyai arti jika Cheng Ho adalah seorang pelayar Muslim dari China dan Utusan perdamaian.
Anak tangga 5 dan 6 di bagian kiri dan kanan masjid yaitu menyimbolkan rukun Islam dan Rukun Iman. Begitu juga pintu masjid yang tida memiliki daun pintu sehingga melambangkan bahwa masjid ini terbuka untuk siapa saja yang ingin berkunjung beribadah di jam jadwal sholat.
Nah itu tadi Fakta menarik dari Masjid Cheng Ho Surabaya, semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan sebuah penyemangat kita dalam beriman dan menyebarkan kebaikan agama islam. Sekian dan terima kasih
Daftar Isi