Dengan banyaknya jumlah umat Muslim di seluruh Indonesia, pasti keberadaan masjid di setiap daerah akan terus dicari. Untuk melakukan ibadah yang khusyu tidak sembarang masjid bisa memberikan suasana tersebut. Jika sedang berada di Samarinda, datangi beberapa masjid di Samarinda dengan suasana paling nyaman dan bangunan yang indah berikut ini:
1. MICS (Masjid Islamic Center Samarinda)
Masjid Islamic Center Samarinda menjadi satu masjid yang dibanggakan oleh masyarakat Samarinda. Bagaimana tidak, masjid ini memiliki wilayah yang sangat besar. Masjid ini juga dikatakan sebagai masjid terbesar kedua tingkat Asia Tenggara, satu tingkat dibawah Masjid Istiqlal.
Dari segi arsitektur, MICS terlihat mengadaptasi dari berbagai budaya. Yang mendominasi terlihat dari menaranya yang seperti menara Masjid Nabawi.
Dari luar masjid akan terlihat pintu gerbang yang dibangun dengan mengadopsi arsitektur Eropa. Bagian-bagian MICS seakan dibangun dan saling mendukung untuk menjadikan MICS memiliki kesan yang sangat megah dan indah.
2. Masjid Darussalam
Yang kedua adalah masjid Darussalam. Masjid ini juga menjadi yang terbesar, hanya saja cukup dalam tingkatan masjid di Samarinda. Jika dilihat dari masa operasionalnya yang sejak tahun 1925, masjid ini terhitung sudah cukup tua juga.
Dari kejauhan akan terlihat kubah besar Masjid Darussalam yang berdampingan dengan beberapa kubah kecil lainnya. Pesona masjid ini ditambah lagi dengan lokasinya yang berada di tepi sungai besar yaitu Sungai Mahakam.
Suasana dan lokasi masjid ini membuatnya memiliki suasana yang tenang. Ukurannya yang besar tak membuat jumlah jamaah yang banyak harus berdesak-desakan untuk beribadah di masjid ini. Sangat kondusif untuk menciptakan suasana ibadah yang tenang.
3. Masjid Shiratal Mustaqiem
Masjid yang satu ini bisa dianggap sebagai masjid bersejarah di Samarinda. Bagaimana tidak, masjid ini sudah berdiri sejak 1881, dan juga memenangkan penghargaan pada festival masjid bersejarah.
Arsitektur masjid yang dipertahankan sejak pertama kali dibangun memberikan kesan antik pada masjid Shiratal Mustaqiem. Meski begitu, lingkungan masjid sangat dirawat dan dijaga kebersihannya sehingga ibadah bisa dilakukan dengan nyaman.
Karena masjid ini adalah masjid berusia tua dan masih kental akan ciri khas bangunan Kalimantan, Masjid Shiratal Mustaqiem ditetapkan sebagai cagar Budaya. Masjid ini dilindungi oleh UU yang mengatur tentang benda cagar budaya.
4. Masjid Baitul Muttaqin
Satu masjid yang terletak di Samarinda dan terkenal akan kemegahannya adalah Masjid Baitul Muttaqin. Untuk mengunjungi masjid ini, jamaah bisa datang ke daerah Sungai Pinang.
Tak sulit untuk menemukan keberadaan masjid ini karena bangunannya yang besar dan megah akan langsung terlihat dari jauh. Bagaimana tidak, masjid ini bisa menampung bahkan hingga 45 ribu jamaah di dalamnya. Sangat besar bukan?
Tak mudah, Masjid Baitul Muttaqin ini memakan waktu 7 tahun dalam proses pembangunannya. Namu melihat keadaan masjid yang kini besar dan megah, tentu saja waktu yang dihabiskan terbayar lunas.
LIHAT JUGA: Pesona 6 masjid di Makassar yang indah
5. Masjid Ash-Shobirin
Yang terakhir adalah Masjid Ash-Shobirin. Berbeda dengan masjid-masjid sebelumnya, masjid ini bukan masjid terbesar ataupun masjid dengan sejarah panjang. Hanya masjid biasa yang dibangun di kompleks rumah tinggal.
Namun karena letaknya yang di kompleks, masjid ini memiliki suasana yang tenang. Jamaah akan banyak datang di jam sholat, selebihnya hanya segelintir saja orang yang singgah untuk beribadah.
Bangunan Masjid Ash-Shobirin sangatlah sederhana, dengan cat tembok yang berwarna putih. Namun dengan hal-hal ini, Masjid Ash-Shobirin memiliki kesan yang tenang dan tentram. Terbukti juga dengan keadaan bagian dalam masjid ini yang membawa suasana tenang saat beribadah.
Suasana yang nyaman tentu akan mendukung kekhusyuan jamaah yang akan melakukan ibadah. Masjid-masjid di Samarinda di atas bisa menjadi pilihan tepatnya. Yang jelas, masjid-masjid tersebut bisa dikunjungi saat jam waktu sholat maupun jam bebas, kapan saja jamaah ingin berkunjung.
Daftar Isi