Rasanya tidak lengkap berkunjung ke negara Maroko tidak mampir di satu dari beberapa masjid terbesar di dunia. Dimana satu diantaranya adalah nama Masjid Hassan II Maroko yang hadir dengan sejumlah pesona. Misalnya adalah pesona yang ditawarkan melalui gaya arsitekturnya yang menarik.
Bisa dibilang bahwa Masjid ini merupakan tempat ibadah paling besar yang ada di Afrika. Untuk tingkat dunia, nama Masjid ini termasuk dalam daftar 10 Masjid paling besar. Berikut jajaran informasi mengenai masjid terbesar yang terletak di negara Maroko ini:
Profil Masjid Hassan II Maroko
Nama Masjid | Masjid Hassan II Maroko |
Alamat | Boulevard de la Corniche, Casablanca 20000, Maroko |
Tahun Berdiri | 1986-1993 |
Arsitek | Michel Pinseau |
Luas Bangunan | – |
Daya Tampung Jamaah | 25.000 Jamaah + Pelataran 80.000 Jamaah |
Lokasi | Negara Maroko |
Sejarah Masjid Hassan II Maroko
Dilihat dari sisi sejarah Masjid Hassan II Maroko ini berawal dari wafatnya Raja Muhammad V yang terjadi di tahun 1961 lalu. Kemudian Raja Hassan II mengutarakan permintaannya kepada seniman yang berstatus terbaik di negara tersebut. Untuk merancang bangunan makam memori bagi Raja Muhammad V.
Lalu di tahun 1980 Raja Hassan II ini melangsungkan hari kelahirannya serta berkeinginan untuk melakukan pembangunan bangunan megah. Dimana bangunan yang diinginkan tersebut adalah Masjid di atas air.
Dari hal ini nantinya pengunjung yang datang tak hanya sekedar untuk menjalankan ibadah saja. Akan tetapi juga bisa sambil menikmati keindahan udara dan laut yang menjadi nikmat dari Allah SWT.
Proses pembangunan untuk mendirikan masjid ini memerlukan waktu lebih kurang 7 tahun. Hingga di tahun 1993 lalu lebih tepatnya tanggal 30 bulan agustus dilakukan peresmian yang bertepatan dengan tahun 1414 Hijriyah.
Lokasi
Secara umum lokasi yang dimiliki oleh Masjid ini berada di daerah Boulevard de la Corniche yang termasuk dalam wilayah Casablanca, Maroko. Ketika dilihat dari titik koordinat yang dimiliki, Masjid ini berada di 33.60862°N 7.63285°W.
Bahkan bisa dikatakan bahwa keberadaan dari Masjid ini menjadi penanda dari kota Casablanca. Jika dilihat dari tampilan yang dihadirkan seolah Masjid ini seakan mengapung di tengah perairan.
Arsitektur
Layaknya yang banyak diketahui bahwa Masjid ini memang hadir dengan sisi menarik dari segi arsitekturnya. Dimana sosok arsitek yang berperan di balik bangunan ini yaitu seorang berkebangsaan Perancis.
Arsitek tersebut memiliki nama Michel Pinseau. Adapun tahun pertama dilakukan peletakan batu tersebut di tahun 1986 sedangkan terakhir pengerjaan di tahun 1993. Sisi menarik dari arsitektur bisa dijumpai dalam beberapa hal berikut:
1. Menggunakan Teknologi Laser
Bagian dari Masjid yang diketahui menggunakan teknologi laser ini adalah bagian pencahayaan. Hingga tak heran jika pemandangan akan cukup menarik saat malam menjelang.
2. Menggunakan Pemanasan Lantai
Adapun fungsi digunakannya pemanasan lantai di masjid Hassan II ini yaitu untuk membantu mengontrol suhu saat sedang dingin. Dengan begitu para pengunjung yang menjalankan ibadah disana bisa lebih nyaman.
3. Adanya Menara Tinggi
Lainnya Masjid pada umumnya yang hadir dengan menara yang melengkapi. Masjid satu ini juga memilikinya, namun yang membedakan adalah ketinggian menara tersebut yang mencapai 210 meter.
Menara ini bahwa bisa disaksikan dari jarak yang lumayan jauh, yakni dari samudera Atlantik sekalipun. Bagian menara ini tampil dengan tegak dengan menghadap langit yang indah.
LIHAT JUGA: Kemegahan masjid Imam Reza di Iran
4. Lantainya Menggunakan Kaca Tebal
Bentuk teknologi lain yang diusung untuk bangunan ini adalah bagian lantainya yang menggunakan bahan kaca tebal. Dengan begitu nantinya pengunjung yang datang bisa menyaksikan samudra Atlantik yang mengenai bebatuan Masjid.
Itu tadi beberapa informasi mengenai Masjid Hassan II Maroko yang hadir dengan beragam pesona. Baik dari sisi arsitektur yang ada sampai dengan keunikan lokasi yang dipilih. Yakni ada diatas air yang seakan masjid tersebut tengah mengapung.
Ditulis oleh tim jam masjid dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
Daftar Isi