Masjid Agung Rembang, Profil, Sejarah dan Arsitekturnya

Masjid Agung Rembang dinobatkan sebagai salah satu yang tertua di Rembang, masjid ini memiliki riwayat sejarah yang berliku di era penjajahan Belanda. Lokasi ini menjadi sarana mengingat semangat para pejuang kemerdekaan.

Profil Masjid Agung Rembang

Nama Masjid:Masjid Agung Rembang
Alamat:Kutoharjo, Kec. Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59219
Tahun Dibangun:1814 M
Negara:Indonesia
Buka:
24 Jam

Masjid Agung Rembang

Sejarah Masjid Agung Rembang

Masjid ini menjadi salah satu saksi dimana para pejuang menyusun strategi untuk mengusir penjajah yang keji. Sebagai sarana untuk berstrategi dan membangkitkan semangat, masjid Agung Rembang juga pernah didatangi  seorang pencetus negara Islam bernama Kartosuwiryo untuk beribadah.

Masjid Agung Rembang

Arsitektur Masjid

Di masa lampau, bangunan masjid Agung Rembang dibuat dari bahan kayu seadanya saja. selang beberapa tahun, konstruksi tersebut semakin rapuh sehingga kekuatannya berkurang bahkan menimbulkan kemiringan. Hal ini tentu membahayakan orang-orang yang berada di dalamnya.

Masjid Agung Rembang

Barulah akhirnya masjid mengalami renovasi dengan mengubah bentuk bangunannya, yang diganti dengan bahan batu bata untuk temboknya. Di tahun 2012, dilakukan penataan kembali hingga menghasilkan tampilan yang megah namun tidak meninggalkan kesan klasik.

Bahkan, disebutkan bahwa biaya yang diperlukan untuk renovasi mencapai 1.3 milyar. Arsitekturnya menggabungkan nuansa Timur Tengah dengan Islam yang sangat artistik. Bangunan masjid memiliki dua lantai yang dilengkapi ukiran pada pintu masuknya.

Masjid Agung Rembang

Ukiran tersebut mengusung konsep tradisional khas Indonesia yang sangat menarik. Bangunannya cukup luas, sehingga dapat menampung hingga dua ribu jamaah. Tidak heran jika masjid sering digunakan pada acara besar misalnya Idul Fitri.

Atap limasan yang ada di masjid ini bersusun tiga khas tradisional. Berikutnya ada jam masjid serta fasad yang mengusung bentuk piramida yang mengadopsi seni arsitektur dari Timur Tengah. Ukiran juga diletakkan di area berbahan kayu lain seperti jendela, tiang, dan lain-lain.

Masjid Agung Rembang

Walaupun telah mengalami pemugaran sebanyak enam kali, bangunan induk masih dipertahankan seperti arsitektural asli. Masjid ini sekarang bukan saja tempat ibadah namun juga destinasi wisata yang menarik banyak pengunjung tanah air.

Masjid Agung Rembang

Kompleks Pemakaman

Hal yang menjadi keunikan masjid ini bukan hanya bangunannya yang unik dan kuno, namun disana juga terdapat kompleks pemakaman di bagian baratnya. Disini dimakamkan orang-orang yang dianggap penting pada masa kerajaan Rembang.

Beberapa di antaranya yakni Adipati Rembang beserta istri, Adipati Sedo Laut beserta istri. Nama “Sedo laut” ini disebabkan karena beliau meninggal saat sedang berlayar di laut. Kompleks pemakaman ini menggunakan arsitektur khas Eropa berbentuk segi delapan yang tentunya jarang ada di Indonesia.

Lihat Juga: Masjid Agung Umayyah

Berikut nama-nama orang yang dimakamkan di area pemakaman mesjid ini:

  • Adipati Condrodiningrat pada 1289 H. Menggunakan bahan semen serta nisan dengan kurawal yang dibentuk dari bahan batu putih.
  • Istri dari Adipati Condrodiningrat, meninggal di tahun 1291 H. Memakai bahan yang sama dengan sang suami untuk makamnya.
  • Tumenggung Pratikto Ningrat (P. Sedo Laut) menggunakan jirat dari bata dan nisan berbahan semen, tahun 1831 M.
  • Istri dari Pangeran Sedo Laut (menggunakan bahan yang serupa dengan suaminya, namun tidak terdapat keterangan di batu nisannya).
  • Istri dari Patih Pati, bernama Raden Ayu Sasmoyo (menggunakan bahan seperti istri dari P. Sedo Laut, namun tidak terdapat angka tahun di batu nisan).

Demikian informasi seputar masjid Agung Rembang yang mengusung konsep kuno dan klasik namun tetap memiliki karismanya sendiri. Sebagai bangunan tempat para pejuang menyusun strateginya, masjid ini terus ramai didatangi jamaah yang ingin merasakan ibadah di tempat bersejarah ini.

Daftar Isi

error: Content is protected !!