Di Bantul, ada sebuah masjid besar bernama Masjid Agung Manunggal. Masjid Agung Bantul ini memiliki bangunan yang sederhana namun terlihat begitu elegan. Sampai saat ini masjid tersebut aktif digunakan oleh masyarakat sekitar dan seringkali menjadi tempat singgah bagi para musafir.
Layaknya masjid agung di daerah lain, Masjid Manunggal ini juga menjadi sebuah ikon bagi masyarakat Bantul. Mari menyelami lebih dalam lagi tentang masjid agung yang satu ini.
Profil Masjid Agung Bantul
Nama Masjid | Masjid Agung Manunggal Bantul |
Alamat | Jl. Jend. Sudirman No.1, Babadan, Bantul, Kec. Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55711 |
Tahun Berdiri | 1977 |
Daya Tampung Jamaah | – |
Negara | Indonesia |
Jam Buka | 24 Jam |
Sejarah Masjid Agung Manunggal Bantul
Masjid Agung Manunggal Bantul ini berdiri berkat gagasan dari seorang tokoh masyarakat bernama KH. Mathoriq Al Huda. Beliau merupakan pendiri PDHI atau Persatuan Djamaah Haji Indonesia.
Pembangunan masjid mulai digagas pada tahun 1977 silam. Pendirian masjid ini dilakukan karena sang penggagas ingin membangun sebuah ikon bagi umat muslim sekaligus ingin menghadirkan sebuah bangunan masjid yang monumental.
Pada masa pembangunan masjid ini, diketahui bahwa masyarakat Bantul didominasi oleh umat Islam. Di kala itu sebanyak 95% dari total populasi merupakan umat muslim dan membutuhkan masjid sebagai tempat ibadah.
Setelah survei wilayah serta mendapatkan izin dari DPRD dan Depag, akhirnya pembangunan masjid dimulai. Masjid ini didirikan di lahan seluas 15.540 m2. Proses pembangunannya sendiri baru dimulai pada tahun 1984.
Konsep Bangunan Masjid
Masjid agung Bantul ini memiliki konsep yang sangat sederhana. Bentuk arsitektur bangunannya pada saat itu mengacu pada bangunan Masjid Amal Muslim Pancasila di Semarang.
Desain arsitektur bangunan masjid ini dibuat oleh seorang arsitek bernama Sunardi yang pekerjaannya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum di era tersebut. Meskipun merupakan seorang nasrani, namun Sunardi membuat desain masjid ini dengan sangat baik.
Mengusung konsep bangunan joglo, Masjid Agung Manunggal memiliki sentuhan kejawen yang terasa begitu jelas. Selain dari bentuk atau struktur bangunannya, kesan kejawen tersebut juga terlihat dari ukiran yang menghiasi di setiap sudut bangunan.
Ukiran khas Jawa yang menghiasi bangunan masjid ini tampak begitu indah. Bentuk ukirannya serupa dengan seni ukir yang ditemukan di Masjid Agung Demak. Selain itu, keindahan masjid ini juga terletak pada bagian atasnya yang merupakan khas bangunan joglo.
Tak hanya itu, Masjid ini pun mempunyai 4 tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati ukir. Tiang-tiang kokoh nan megah ini juga menjadi ikon tersendiri bagi bangunan masjid tersebut. Pintu masuknya pun terlihat sangat megah dengan bentuk gunungan khas Jawa.
Tempat Ibadah dan Objek Wisata
Masjid Agung Manunggal Bantul ini sampai sekarang terus menjadi tempat ibadah. Tak hanya bagi warga lokal Bantul namun juga bagi masyarakat yang berwisata maupun bepergian sebagai musafir.
Bangunan masjid ini memiliki keindahan dan daya tarik tersendiri. Sampai sekarang masjid tersebut menjadi representasi dari warga Bantul. Ikon ini juga dikenal luas oleh masyarakat di luar Bantul.
Fasilitas yang disediakan oleh masjid ini juga sangat memadai sebagai tempat ibadah dan menimba ilmu agama. Tempat ibadahnya luas, nyaman, dan dilengkapi dengan jam masjid yang akan mempermudah jamaah menentukan waktu shalat.
BACA JUGA: Sejarah Masjid Agung Sunan Ampel
Lokasi sekitar masjid juga sangat nyaman dan sejuk. Tak heran jika banyak warga yang singgah sebentar untuk beristirahat setelah menjalankan ibadah. Tempat yang benar-benar nyaman untuk beribadah sekaligus istirahat sejenak dari penatnya aktivitas.
Masjid Agung Bantul menjadi salah satu masjid ikonik yang ada di Indonesia. Bentuk bangunannya yang khas Jawa menjadi daya tarik tersendiri. Masjid ini akan selalu menjadi tempat ibadah yang berkesan bagi masyarakat di sekitarnya.
Daftar Isi