Masjid Agung Kalianda, Profil, Sejarah dan Daya Tarik Arsitekturnya

Kalianda dikenal dengan sebutan Kota Seribu Masjid, maka dari itu ada banyak masjid besar di Lampung Selatan ini. Salah satunya adalah Masjid Agung Kalianda yang juga di kanal sebagai Masjid Kubah Intan.

Bisa dinamakan demikian, karena masjid kini menjadi kebanggaan masyarakat Kalianda ini cukup unik. Terlebih jika melihat di bagian kubah yang tampak berbeda dengan masjid-masjid lainnya. Penasaran dengan keindahan yang dipancarkan oleh masjid Kalianda? Simak informasi berikut ini:

Masjid Agung Kalianda

Profil Masjid Agung Kalianda

Nama Masjid:Masjid Agung Kalianda
Alamat:Jl. Kolonel Makmun Rasyid No.16, Way Urang, Kec. Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35551
Tahun Dibangun:1986
Negara:Indonesia
Buka:
24 Jam

Masjid Agung Kalianda

Sejarah Masjid Agung Kalianda

Lokasi masjid ini adalah di Kalianda, Lampung Selatan atau kawasan Way Urang. Masjid ini dibangun pada tahun 1986 dan terus mengalami pemugaran. Kemudian masjid Kalianda ini berubah nama menjadi Masjid Kubah Intan pada kepemimpinan Bupati Rycko Menoza ZP (2010-20-15).

Peresmian Masjid Kubah Intan dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2014. Karena berada di jalur penting, masjid yang awalnya hanya bisa menampung 800 jamaah, kini bisa menampung hingga 1.200 orang.

Pada masa pemerintahan Bupati Zainudin Hasan (2016-2021), nama masjid ini kembali menggunakan nama sebelumnya. Hingga sekarang nama ini masih digunakan dan masjid agung di Kalianda ini terus ramai dikunjungi, terlebih karena banyak kegiatan Islam yang diselenggarakan di masjid ini.

Masjid Agung Kalianda

Arsitektur Masjid Agung di Lampung Selatan

Desain dari Masjid Agung Kalianda sangat modern. Di bagian luar dibalut dengan ukiran serta lapisan marmer yang semakin menambah kesan elegan dari masjid ini. Terbaru, masjid agung ini tidak hanya memiliki satu kubah saja melainkan ada tiga.

Masjid Agung Kalianda

Kubah di tengah berukuran besar dibandingkan yang ada di kanan kiri masjid. Sementara jika masuk ke dalam, selain pengunjung melihat jam digital masjid ada juga tulisan kaligrafi Arab. Masjid ini juga dihiasi dengan banyak kaca di bagian dindingnya layaknya masjid yang ada di Timur Tengah.

Adapun tempat wudhu dan toilet juga dihiasi dengan dinding marmer. Kemegahan dari masjid ini banyak mengundang perhatian masyarakat baik dari desain hingga interior dari masjid.

Ikon Lampung yang Kini Berubah

Seperti namanya, Masjid Kubah Intan ini memiliki desain unik pada kubahnya yang menyerupai bentuk intan. Sangat berbeda dengan masjid-masjid lain yang memiliki kubah berbentuk bulat. Maka dari itu, masjid ini dijadikan sebagai wisata religi untuk umat Islam.

Masjid Agung Kalianda

Sayangnya, nama masjid ini diubah menjadi Masjid Agung Kalianda yang merupakan nama awal dari masjid ini. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada namanya saja, melainkan juga pada bentuk kubahnya.

Meskipun kubah dari masjid ini tidak lagi berbentuk intan, keindahan masjid masih tetap terpancar. Hal ini bisa dilihat dari 3 buah kubah, tulisan kaligrafi Arab serta banyaknya kaca yang bertebaran di bangunan masjid layaknya intan.

Masjid Agung Kalianda

Daya Tarik dari Masjid Agung di Kalianda

Masjid Agung di Kalianda tidak hanya berlokasi di tempat yang strategis sehingga membuatnya banyak pengunjung. Melainkan juga karena ada daya tarik yang tidak banyak dimiliki oleh masjid lainnya. Berikut beberapa daya tarik dari masjid di Lampung Selatan ini:

1. Memiliki Rest Area yang Menjadi Daya Tarik

Masjid Agung Kalianda memiliki rest area yang terbilang cukup luas. Untuk membuat suasana masjid ini semakin rapi, menarik dan indah dibangunlah 17 kios di rest area tersebut. Angka 17 sendiri disesuaikan dengan jumlah kecamatan yang ada di Bumi Khagom Mufakat.

Dari 17 kios tersebut, masyarakat Lampung Selatan menjual berbagai hasil kerajinan. Mulai dari aneka kuliner makanan, kerajinan khas Lampung Selatan dan lainnya.

Dikarenakan masjid ini menjadi salah satu wisata religi, maka semakin banyak kios yang ada di sekitar masjid. Dengan begitu para wisatawan muslim bisa menikmati berbagai produk dari masyarakat usaha kecil.

Masjid Agung Kalianda

2. Memiliki Perpustakaan Khusus

Masjid Agung di Kalianda memiliki aula kosong yang hanya digunakan sewaktu-waktu saja. Namun, Pemda Kabupaten Lampung Selatan saat itu menyulapnya menjadi sebuah perpustakaan yang dinamakan Perpuseru.

Perpustakaan yang saat itu memiliki koleksi lebih dari 65.000 buku ini konon dibangun tanpa menggunakan dana APBD. Artinya semua murni dari swadaya masyarakat serta bantuan CSR perusahaan.

Lihat Juga: Masjid Agung Purworejo dengan Bedug Besarnya

Saat ini, perpustakaan tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas internet gratis serta unit komputer yang dapat dimanfaatkan warga sekitar. Menariknya, petugas akan segera menutup perpustakaan dan meminta pengunjung untuk sholat setiap datang waktu sholat.

Itulah informasi mengenai Masjid Agung Kalianda yang sangat megah. Jika berkunjung ke Lampung Selatan, jangan lupa untuk beristirahat sejenak di masjid ini. Selain beribadah, pengunjung juga bisa menikmati keindahan dari masjid.

Daftar Isi

error: Content is protected !!