Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, Profil, Sejarah dan Arsitekturnya

Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin

4. Daun Pintu

Selanjutnya di daun pintu bagian barat dan timur memiliki inskripsi Arab dengan bahasa Melayu. Inskripsi ini ditulis di bidang seukuran 0.5×0.5 meter. Pada daun pintu utama (Lawang Agung) juga terdapat dua tulisan inskripsi berbentuk segi delapan, dengan ukuran 50×50 cm.

Kemudian di daun pintu kiri masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin terdapat lima baris inskripsi berbahasa Arab-Melayu. Inskripsi tersebut menunjukkan berlangsungnya pembuatan pintu Lawang Agung yang dilakukan Kiai Demang Astungkara di Senin, 10 Sya’ban 1159.

Berdasarkan informasi dari halaman Banjarmasin Utara, masjid ini disebutkan sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Meski begitu, struktur dasar dari masjidnya tetap dipertahankan untuk menjaga nilai aslinya sebagai cagar budaya peninggalan dari Kesultanan Banjar.

Demikian ulasan mengenai sejarah singkat, arsitektur, hingga interior di masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin. Wibawa yang dimiliki masjid nampak jelas dari eksterior maupun interiornya yang dirancang dengan arsitektur menawan.

Ditulis oleh tim jam masjid dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

«12 3
error: Content is protected !!