Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, Profil, Sejarah dan Arsitekturnya

Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin 7

1. Atap

Bangunan dibentuk dengan bahan dasar berupa kayu ulin khas Banjar, dengan atap tumpang tiga serta di bagian atasnya terdapat hiasan mustaka. Karakteristik atapnya yang bertingkat malambangkan bahwa masjid ini merupakan bangunan paling penting pada kawasan tersebut.

Bentuk atapnya yang dominan memberikan kesan bahwa ruangan yang bernaung di bawahnya adalah area suci (keramat), disebut juga dengan cella. Meski menggunakan nuansa Jawa, kemegahan atapnya tetap mengandung kesan Islami yang kuat.

LIHAT JUGA: Masjid bersejarah Menara Kudus

2. Ruang Cella

Di masjid terdapat tiang guru, yaitu tiang yang memenuhi ruang cella yang keramat. Ruang cella tersebut dilingkupi dengan tiang guru, berada di depan ruangan mihrab. Hal ini berarti, cella dianggap memiliki derajat lebih tinggi dari mihrab.

Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin

3. Mimbar

Berlanjut dengan bagian dalam masjidnya yang memiliki mimbar dengan kayu ulin sebagai bahan dasarnya. Di mimbar tersebut ada lengkungan yang dihiasi dengan keindahan kaligrafi Arab.

Pada bagian tempat duduk mimbar terdapat undakan sejumlah sembilan, masing-masing dihias dengan ukiran berupa kelopak bunga serta sulur-sulur. Atap di bagian mihrab ini juga terpisah dari bangunan induk.

Kemudian di mimbar yang dibuat dari bahan kayu ulin ada pelengkung mimbar yang memiliki kaligrafi bertuliskan “Allah Muhammad Rasulullah”. Begitu juga di bagian kanan serta kiri yang masing-masing menceritakan momen-momen penting selama pembuatan mimbar tersebut.

Daftar Isi

error: Content is protected !!