Didirikan pada tahun 956 hijriah membuat menjadikannya salah satu masjid tertua di Indonesia kini. Diketahui bahwa hal tersebut berdasarkan inskripsi yang terdapat pada prasasti batu bertuliskan bahasa Arab. Ukuran batu yaitu 30×46 cm yang berada di mihrab masjid.
Arsitektur Masjid Menara Kudus
Berdasarkan arsitekturnya, masjid yang satu ini didirikan dengan lima pintu yang terletak dibagian sebelah kanan dan kirinya. Membuat total keseluruhan pintu yang ada berjumlah sepuluh buah. Untuk jendelanya sendiri berjumlah empat buah.
Terdapat pintu besar masjid yang terdiri dari lima buah dengan tiang besar yang berasal dari kayu jati. Untuk keseluruhannya jumlahnya saat itu ada delapan buah. Namun kini sudah tidak ditemui karena renovasi yang dilakukan di tahun 1918.
Jamaah yang memasuki masjid bisa melihat kolam yang merupakan padatan pada peninggalan kuno. Padasan tersebut merupakan tempat yang dipakai untuk berwudhu. Selanjutnya di dalam masjid juga terdapat da bendera yang diletakkan tepat di tempat khatib berkhutbah.
Adanya serambi masjid paling depan terdapat gapura yang disebut Lawang Kembar. Selanjutnya arsitektur unik masjid lainnya ada air pancuran untuk wudhu yang terdapat delapan buah. Pada bagian atasnya juga terdapat arca yang tidak akan ditemukan pada masjid umumnya.