Masjid Agung Tasikmalaya merupakan salah satu bangunan masjid bersejarah yang ada di Indonesia. Dibangun sejak tahun 1886, masjid ini menyimpan begitu banyak cerita dan sudah mengalami 5 kali renovasi.
Sampai detik ini masjid tersebut masih berdiri tegak dan menjadi ikon bagi masyarakat Tasikmalaya. Masjid ini menyediakan fasilitas ibadah yang nyaman bagi warga dan seringkali dijadikan sebagai salah satu destinasi persinggahan bagi musafir.
Profil Masjid Agung Tasikmalaya
Nama Masjid: | Masjid Agung Kota Tasikmalaya |
Alamat: | Jl. Mesjid Agung No.01, Yudanagara, Kec. Tawang, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 46121 |
Tahun Dibangun: | 1886 |
Luas Lahan: | 6.000 m2 |
Luas Bangunan: | 2.456 m2 |
Negara: | Indonesia |
Buka: | 24 Jam |
Sejarah Masjid Agung Tasikmalaya
Masjid ini memiliki sejarah cukup panjang mengingat tahun pembangunannya yang sudah begitu lama. Dibangun sejak tahun 1886, masjid ini berdiri berkat peran dari Bupati Sumedang bernama Raden Tumenggung Aria Suria Atmadja.
Pembangunan masjid juga tak lepas dari peran Patih Tasikmalaya bernama Patih Demang Sukma Amijaya. Berdiri di lahan 6.000 m2, masjid ini total memiliki luas bangunan 2.456 m2.
Dari segi desain dan konsep bangunannya memang masjid ini terlihat begitu megah. Tak heran jika dikenal sebagai ikon bersejarah Tasikmalaya. Proses pembangunan masjid pada saat itu memakan waktu 2 tahun dan mulai dibuka untuk umum pada tahun 1888.
Setelah diresmikan untuk umum, masjid ini dikelola oleh Raden Haji Abubakar. Dalam perjalanannya, masjid ini mengalami renovasi sebanyak 5 kali yakni di tahun 1923, 1973, 1977, 1982, dan 2000.
Proses renovasi yang paling bersejarah terjadi di tahun 1997. Pada saat itu renovasi harus dilakukan karena ada gempa bumi hebat yang merusak bangunan masjid. Hampir secara keseluruhan bangunan harus diruntuhkan dan dibangun ulang.
Desain Bangunan
Berlokasi di Jl. Masjid Agung No.1 Kota Tasikmalaya, masjid ini memiliki desain yang sangat cantik. Tampaknya memang estetika menjadi pertimbangan utama saat masjid ini mulai dibangun.
Secara konsep, bangunan masjid ini memakai inspirasi desain dari Masjidil Haram di Mekah. Inilah yang membuat banyak orang tertarik dan menjadikan Masjid Agung Tasikmalaya sebagai pusat perhatian.
Detail arsitektur dari bangunan masjid ini fokus pada makna filosofis Islam. Ada 5 buah atap di sana yang mencerminkan shalat 5 waktu dan 5 perkara dalam rukun Islam.
Selain 5 menara, ada juga 4 menara lain yang jauh lebih tinggi. Ke-4 menara ini melambangkan 4 ilmu yaitu ilmu syariat, sejarah, filsafat, dan bahasa Arab. Semua ilmu tersebut yang akan menjadi pondasi bagi umat Islam.
Fakta menarik dari desain bangunan ini adalah tinggi menara yang mencapai 33 meter. Angka 33 ini dipilih sebagai simbol jumlah dzikir berupa tasbih, tahmid, dan takbir. Jadi selain terlihat cantik, semua aspek dalam arsitektur masjid ini menyimpan makna tersendiri.
Fungsi bagi Masyarakat
Masjid ini tidak hanya menjalankan fungsinya bagi tempat ibadah. Masjid ini juga menjalankan fungsi sosial di tengah masyarakat. Masyarakat sering menjalankan aktivitas di sekitar masjid dan tak jarang banyak musafir yang singgah di sana untuk beristirahat.
Area di sekitar masjid ini juga dibuat begitu indah dan asri. Banyak pepohonan ditanam di sana dan membuat suasana jadi teduh.
Di area luar masjid, ada sebuah pendopo yang dipakai untuk meletakkan beduk dengan ukuran sangat besar. Bedug ini juga menjadi salah satu ikon penting bagi masjid tersebut. Bahkan beduk ini memenangkan penghargaan MURI sebagai bedug terbesar di Indonesia.
Masjid Agung Tasikmalaya memiliki beragam pesona. Mulai dari bentuk arsitekturnya yang indah sampai sejarahnya yang begitu panjang. Masjid ini juga sangat nyaman dengan fasilitas ibadah yang lengkap mulai dari peralatan sholat hingga jam masjid digital yang mempermudah jamaah.
Daftar Isi