Masjid Agung Sudirman, Profil, Sejarah dan Arsitekturnya

Masjid Agung Sudirman berada di Denpasar dan menjadi salah satu masjid yang mengadopsi arsitektur bangunan wantilan khas Bali. Seperti yang diketahui banyak orang, Bali adalah wilayah dengan mayoritas penduduknya pemeluk agama Hindu.

Meskipun begitu, sebagai umat muslim tidak perlu khawatir sulit menemukan tempat ibadah seperti masjid. Sebab di Bali ada banyak masjid yang bisa dikunjungi untuk beribadah. Salah satunya adalah masjid agung yang ada di tengah-tengah Denpasar ini.

Masjid Agung Sudirman

Profil Masjid Agung Sudirman

Nama Masjid:Masjid Agung Sudirman
Alamat:Jl. Slamet Riyadi No.1, Dauh Puri, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80232
Tahun Dibangun:1974
Negara:Indonesia
Buka:
24 Jam

Masjid Agung Sudirman

Asal Usul Masjid Agung Sudirman

Masjid agung di Denpasar ini dibangun pada tahun 1974 dan merupakan gagasan dari Drs. Zainuddin, H. Mat Nur serta yang lainnya. Dimana penggagas tersebut merupakan anggota TNI yang tengah ditugaskan di Kota Denpasar

Adapun tujuan dari pembangunan masjid ini adalah karena kebutuhan ruang beribadah bagi umat muslim. Mengingat populasi di lingkungan Kodam Udayana saat ini semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Masjid Agung Sudirman

Arsitektur pada Masjid Agung di Denpasar

Ada beberapa filosofi dari setiap arsitektur yanmembangunn dalam membangung masjid agung ini. Nampaknya, para penggagas masjid memikirkan arsitektur masjid dengan sangat rapi dan terstruktur. Berikut filosbangunanada pada bangungan masjid agung di Denpasar ini:

Masjid Agung Sudirman

1. Berbentuk Bangunan Joglo

Masjid Agung Sudirman juga menggunakan bentuk Joglo sehingga terlihat sangat indah. Digunakannya bentuk Joglo ini bukan tanpa sebab. Yaitu karena mayoritas umat Islam di lingkungan tersebut merupakan pendatang dari pulau Jawa.

Sehingga dengan menggunakan konsep ini memberikan rasa dekat terhadap kampung halamannya. Kemudian pada tahun 1994, masjid ini mengalami perubahan dengan menerapkan bentuk wantilan khas Bali.

Masjid Agung Sudirman

2. Menggunakan Bangunan Wantilan Khas Bali

Bangunan masjid agung di Denpasar ini menggunakan bentuk wantilan khas Bali yang menunjukkan kesadaran para pengurus serta jamaah dalam menghargai arsitektur Bali. Tujuan lainnya yaitu untuk menunjukkan keberadaan umat Islam dalam menghargai nilai-nilai lokal.

Sementara itu, penerapan bangunan wantilan pada masjid ini dilakukan karena adanya persamaan filosofis umat Hindu dan Islam. Dimana wantilan dan masjid sama-sama digunakan untuk tempat berkumpul bagi umat masing-masing.

Masjid Agung Sudirman

3. Strategi Non Arsitektural

Perubahan bangunan masjid dari Joglo ke bentuk wantilan ini dilakukan karena menjadi salah satu strategi adaptasi non arsitektural. Artinya, dengan perubahan ini menunjukkan kebebasan bagi warga non Muslim untuk bisa menggunakan bangunan yang ada di lingkungan masjid.

Hal ini menunjukkan upaya untuk mengakrabkan hubungan sosial antara umat Islam dengan umat agama lainnya. Dengan begitu keberadaan Masjid Agung ini bisa diterima secara luas oleh masyarakat.

Masjid Agung Sudirman

4. Menggunakan Lafadz Allah di Bagian Atap

Pada bagian atas bangunan, masjid ini menerapkan bentuk atap limas tumpang dua. Tujuannya adalah agar semakin memperkubangunanhas dari bangungan wantilan Bali. Untuk menunjukkan identitasnya sebagai masjid, maka di bagian atas atap masjid menggunakan ornamen dengan lafadz Allah.

Sehingga masjid ini bisa lebih mudah dikenali oleh umat Islam khususnya wisatawan muslim. Mengingat lokasi masjid ini tepat di pusat kota Denpasar. Walaupun begitu, masjid ini tidak lupa menyematkan jam masjid sebagai pengingat waktu sholat.

Lihat Juga: Masjid Agung Slawi

Masjid Agung Sudirman

Lokasi Masjid Agung Sudirman

Masjid Sudirman adalah salah satu masjid di Bali yang terletak di tengah kota Denpasar Bali. Lokasi pastinya adalah di lingkungan militer Kodam IX/UDAYANA. Letaknya sangat strategis yaitu di kawasan Jalan Sudirman.

Namun, meskipun berada di lingkungan militer masjid masih bisa diakses oleh umum. Menariknya, hingga sekarang masjid ini merupakan tujuan utama umat Islam di Denpasar.

Itulah penjelasan mengenai Masjid Agung Sudirman yang menggunakan arsitektur khas Bali dalam pembangunannya. Tempat parkir masjid ini sangat luas bahkan bisa menampung ratusan kendaraan roda empat. Tidak heran jika masjid ini memang nyaman digunakan.

Daftar Isi

error: Content is protected !!