Tempat ibadah umat islam perlu diperhatikan lebih agar dapat meningkatkan kualitas ibadah. Namun dari keseluruhan yang ada di Indonesia beberapa memiliki keunikan tersendiri. Seperti salah satunya Masjid Agung Sunda Kelapa yang tidak pernah sepi pengunjung.
Sejarah Masjid Sunda Kelapa
Sejarah berdirinya tempat ibadah bernama Sunda Kelapa tidak lepas dari perjuangan pendahulu ketika zaman penjajahan. Bangunan tersebut yang didirikan diatas lapangan sekolah kepunyaan TK dan SD Kepodangan. Kemudian Gubernur Jakarta saat itu memberikannya untuk dibangun masjid.
Hal yang mendasari perbuatan tersebut adalah kerinduan umat islam memiliki tempat ibadah di daerah menteng. Ketika waktu itu ada dua pilihan lokasi yang bisa dipilih. Pertama di area taman Sunda Kelapa atau kedua di sekitar Stadion Viosveld pada masa penjajahan belanda
Kegiatan yang dilakukan pada saat itu di Masjid Agung Sunda Kelapa memberikan banyak manfaat. Setiap harinya diisi dengan berbagai aktivitas kerohanian bahkan kadang diatas bangunan disewakan untuk keperluan pernikahan. Namun begitu juga di Gereja Paulus umat kristiani pada hari Minggu.
Ini menunjukkan hal yang positif dalam urusan kerukunan umat beragama. Hal tersebut memberikan ide berupa penciptaan daerah elite menteng dan kawasan pemukiman Eropa. Maka menghasilkan pembangunan dua gereja lain dibarengi dengan masjid juga.