Acara pemasangan tiang Alif selain mengingatkan kepada Allah SWT, menjadi sarana silaturahmi antar masyarakat. Ibu-ibu akan memasak makanan untuk acara adat istiadat ini sedangkan laki-laki atau bapak-bapak yang bertugas menjalankan acaranya. Sekarang tiang Alif dibuat dari stainless steel karena kebanyakan pohon yang dianggap kuat untuk membuat tiang Alif sudah tidak bisa ditemukan.
Filosofi Tiang Alif Di Masjid Atau Surau
Lambang ketahuidtan dapat dilihat pada hiasan yang terdapat pada atap masjid atau surau disebut tiang alif. Mengandung arti jika ketuhanan yang tunggal atau satu, menjadi pembeda dengan agama lainnya.
Melambangkan muslim sudah mampu melewati tahap dan melaksanakan syariat, tarekat, hakikat dan makrifat menuju ketuhanan yang tauhid. Di Desa Rohomoni, Pelauw, Kabauw, Pulau Haruku simbol alif melambangkan laki-laki yang menjadi pelindung umat.
Baca juga: jam digital masjid
Sekilas Sejarah Tiang Alif
Peradaban Islam di Maluku berasal dari timur tengah. Masuk ke Indonesia, peradaban Islam bercampur dengan kebudayaan lokal lalu menjadi peradaban Islam di Maluku. Warisan kebudayaan ini dapat dilihat pada masjid-masjid yang sudah berdiri dan menara kubah. Menara kubah di Maluku disebut tiang Alif yaitu tiang yang kokoh berdiri di puncak.
Daftar Isi